The Peacock: Menghidupkan Kembali Seni Kerajinan Tiongkok Kuno dalam Desain Ruang Anggur

Desain Unik yang Menggabungkan Masa Lalu dan Masa Kini

Dalam dinasti Song, antara tahun 960 hingga 1127, pengrajin menciptakan gaya unik dari lapisan glasir porselen berwarna biru bertekstur bulu. Sejak itu, teknik glasir biru ini menghilang. Tim kami menghabiskan berbulan-bulan mencari pengrajin yang dapat menghidupkan kembali teknik glasir bertekstur bulu ini sebagai fitur utama dalam ruang anggur ini.

The Peacock Cellar adalah perpaduan antara kerajinan kuno dan teknologi fabrikasi kontemporer yang menciptakan kesatuan yang indah dan sengaja antara masa lalu dan masa kini. Warna biru pada ruang anggur ini berasal dari seribu ubin tanah liat berlapis glasir biru yang dibuat secara individu, berkilau seperti bulu burung merak. Simbolisme burung merak menampilkan keanggunan dan kekuatan. Untuk menciptakan ubin ini, tim desain dan klien bekerja sama dengan pengrajin dari kota porselen bersejarah Jingdezhen, Tiongkok, yang terkenal dengan porselen paling indah sepanjang dinasti-dinasti.

Selama lebih dari dua tahun, para pengrajin bekerja untuk menciptakan glasir untuk setiap ubin satu per satu dalam tungku kecil. Teknik ini membutuhkan panas ekstrem untuk mencapai warna biru, dan akibatnya, hanya 1 dari 10 ubin yang berhasil bertahan. Untuk setiap ubin yang terlihat di dalam ruang anggur, sembilan ubin lainnya retak akibat panas ekstrem atau memiliki cacat. Karena kesulitan dan waktu yang diperlukan untuk menciptakan kerajinan seperti ini, tidak mungkin pekerjaan semacam ini akan dicoba lagi atau diulang oleh orang lain, menjadikannya sebagai karya seni yang unik untuk masa kini.

Dalam ruang anggur seluas 10m2 ini, ubin berbulu diatur dengan menggunakan array parametrik tiga dimensi yang terinspirasi dari bentuk megah burung merak. Ubin ruang anggur dirancang dengan dua fungsi, yaitu untuk menahan setiap botol dan sebagai sumber cahaya ruang anggur. Percetakan 3D digunakan untuk membuat prototipe bentuk ubin agar stabil. Selain itu, di bagian bawah setiap ubin terdapat satu LED kecil yang menerangi ubin di bawahnya; tidak ada pencahayaan tambahan di dalam ruang anggur selain satu lampu sorot yang menyoroti meja pusat yang menyerupai kepala burung merak.

Operasi ruang anggur ini dirancang agar mudah digunakan dan berfungsi dengan lancar. Fungsi pendinginan utama dikendalikan oleh pengontrol pintar dengan akses melalui aplikasi untuk pemilik ruang anggur. Selain itu, tangga aluminium khusus dirancang untuk mengakses botol anggur yang berada di ketinggian. Tangga ini ringan dan mudah dipindahkan karena terhubung dengan cincin baja mengapung di sekitar bagian atas ruang anggur.

Proyek ini dimulai pada Januari 2019 di Shanghai, Tiongkok, dan selesai pada Juli 2021. Penelitian utama yang diperlukan untuk proyek ini berkaitan dengan pengujian bentuk ubin tanah liat berwarna biru dan kemampuannya untuk menahan botol anggur dengan aman sambil tetap memudahkan akses. Tim menggunakan serangkaian prototipe cetak 3D dan pengujian getaran untuk mengembangkan bentuk ubin. Selain itu, tim menggunakan prototipe cetak 3D untuk membangun model untuk mempelajari metode integrasi pencahayaan dalam ruang anggur.

Tantangan terbesar dalam proyek ini adalah menciptakan glasir bulu biru yang khas untuk ubin tanah liat. Lebih dari lima puluh pengrajin mencobanya, dan hanya satu yang berhasil. Proses pembuatan setiap ubin memakan waktu lama dan intensif. Setiap ubin dibuat sebagai patung berongga dan dilapisi glasir biru dua kali. Panas ekstrem yang diperlukan untuk menciptakan warna biru menyebabkan banyak ubin retak dalam prosesnya dan membutuhkan keahlian yang sangat hati-hati. Tim kami dan para pengrajin menyadari melalui proses ini mengapa jenis glasir ini menjadi langka sepanjang sejarah.

The Peacock menghadirkan kerajinan kuno dan fabrikasi kontemporer yang menciptakan kesatuan yang sengaja antara masa lalu dan masa kini. Ruang anggur ini terdiri dari seribu ubin tanah liat berlapis glasir biru yang dibuat secara individu, berkilau seperti bulu burung merak. Tim desain menggunakan percetakan 3D untuk membuat prototipe sebelum bekerja dengan para pengrajin dari kota porselen bersejarah Jingdezhen, Tiongkok, untuk membuat ubin final. Setiap ubin dilengkapi dengan LED internal yang menerangi botol secara individual, menciptakan suasana yang lembut di seluruh ruang anggur. Selama lebih dari tiga tahun proses fabrikasi, tim kami mendapatkan penghargaan yang besar terhadap para pengrajin.


Detail dan Kredit Proyek

Desainer Proyek: Kyle MertensMeyer
Kredit Gambar: Main image is Image #1: Wen Studio Optional Image #1: Dirk Weiblen Photography Optional Image #2: Dirk Weiblen Photography Optional Image #3: Wen Studio Optional Image #4: Wen Studio Video Credit: Wen Studio
Anggota Tim Proyek: Kyle MertensMeyer Ni Yangchao Tang Linwei
Nama Proyek: The Peacock
Klien Proyek: Kyle MertensMeyer


The Peacock IMG #2
The Peacock IMG #3
The Peacock IMG #4
The Peacock IMG #5
The Peacock IMG #5

Baca Selanjutnya di Desain Cemerlang